Cium saja dahiku yang sedikit berkeringat. Jangan lupa kecupan manis di pipiku yang tergurat lipatan sarung bantal. Setelah itu, buat langkahmu berjingkat. Tutup pintu perlahan agar tak bunyi engselnya yang mulai berkarat. Biar larik hangat matahari yang membuat mataku terbuka lapat-lapat.
Malam, kau pasti pulang telat. Jangan lupa bungkuskan lelah yang hebat dan kantuk yang hangat. Kalau ada, Kau ajak pulang juga hujan-hujan yang tersesat. Biar segera kubukakan kau pintu rumah dan pasti kan kupeluk kau erat rapat. Kalau tidak jangan harap.
Malam, Nyanyikan aku senandung lelap.
Tangerang, 30 Januari 2010 (ditulis oleh Suryanto Bari)
Ditulis Oleh : Unknown ~ Blogger Kalianda
Sobat sedang membaca artikel tentang Pinta pada Malam. Sobat diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini, dan jangan lupa untuk follow dan meninggalkan komentar sobat.
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungannya, jangan lupa tinggalkan komentar dan Follownya untuk perkembangan blog ini. No Approval No Captcha. Langsung Muncul. Happy Blogging ^_^