Pokok Ru memagari Tanjung
Mudik payang di air tenang
Tambah sayu ingatkan untung
Ke mana sayang merajuk hilang
Gua hodoh milik garuda
Tempat sembunyi puteri tawanan
Jika jodoh tidak ke mana
Asalkan hati berubah jangan
Ada telaga di puncak gunung
Jumlah tujuh letak setentang
Mengapa leka duduk termenung
Orang jauh bilakan pulang
Ada telaga di celahan batu
Sentuh panas dalamnya segalah
Tiada jumpa barang semusim
Duduk rimas berdiri salah
Air terjun di celahan batu
Udara nyaman petang dan pagi
Kasih terkumpul di sudut kalbu
Berpisah jangan sampai ke mati
Ada perigi di pantai Jengka
Padi berkunca menjadi abu
Pulau Langkawi laut tenang
Tuan pergi janganlah lama
Tidak daya menanggung rindu
Siang malam rasa terbayang
Pucuk pauh dari Palembang
Buah langsat lebat di hulu
Duduk jauh berasa bimbang
Sudah dekat berasa malu.
Asal dayang dari Jawa
Berkhidmat untuk Sultan Melaka
Bila cinta hadir di jiwa
Segala nampak indah belaka
Cahaya rembulan di malam kelam
Bintang bersinar tampak serinya
Rasa resah hati pun suram
Menahan lara rindu padanya
Ditulis Oleh : Unknown ~ Blogger Kalianda
Sobat sedang membaca artikel tentang Pantun Klasik Melayu. Sobat diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini, dan jangan lupa untuk follow dan meninggalkan komentar sobat.
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungannya, jangan lupa tinggalkan komentar dan Follownya untuk perkembangan blog ini. No Approval No Captcha. Langsung Muncul. Happy Blogging ^_^