Tempat punai bermain di situ,
Bekejar-kejaran anak rusa,
Tampak dari tanah seberang;
Bersyukur aku kepada Tuhan,
Kalau nasib memang begitu,
Akan merana sepanjang masa,
Harap pada kasihan orang.
Bagus rupanya bunga melur,
Putih rupanya bunga pinang,
Berukir bertangkai perak,
Permainan raja perempuan;
Cawan, cerek sudah teratur,
Pinggan, mangkuk sudah terhidang,
Penganan mulia sudah terletak,
Samalah duduk kita makan.
Korek perigi di parit seberang,
Tepi parit tumbuh mengkudu,
Berselang dengan pohon puding,
Hidup subur kanan dan kiri;
Tuan pergi dagang seorang,
Tuan saudara tempat mengadu,
Tiada saudara tempat berunding,
Pandai-pandailah membawa diri.
Sumber: Permatang Budi,1991.
Fajar Bakti Sdn. Bhd.
Ditulis Oleh : Unknown ~ Blogger Kalianda
Sobat sedang membaca artikel tentang Pantun Melayu Delapan Kerat. Sobat diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini, dan jangan lupa untuk follow dan meninggalkan komentar sobat.
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungannya, jangan lupa tinggalkan komentar dan Follownya untuk perkembangan blog ini. No Approval No Captcha. Langsung Muncul. Happy Blogging ^_^