Inilah kisah edan miliarder muda dunia pembuat kamera GoPro.
Penampilan lelaki muda
kaya raya ini secara konsisten kusut dengan rambut kecokelatan. Saat
muda, ia gemar bermain ski. Kadang-kadang ia bertingkah aneh saat
bermain ski, suka tiba-tiba berteriak, dan jahil. Sebab itu, ia dikenal
dengan sapaan 'Peter Pan'.
Dialah Nick Woodman, miliuner yang baru berusia 37 tahun. Meski tingkah lakunya terkesan arogan, Woodman adalah salah satu miliarder termuda di Amerika Serikat.
Saat berumur belasan tahun, dia merintis jalan menjadi salah satu orang terkaya di negeri Paman Sam melalui bendera GoPro.
Jual harta
Satu dekade lalu, Woodman mendambakan sebuah kamera yang bisa diikat di pergelangan tangan. Bukan tanpa alasan, dia ingin aksi selancarnya dapat dilihat oleh teman-temannya. Sayang, ketika itu, tidak ada perangkat yang mampu memenuhi keinginannya tersebut.
Berawal dari keinginan itu, Woodman berjuang keras. Ia mengumpulkan uang untuk membuat perusahaan agar bisa menghasilkan kamera perekam aksi selancar. Woodman bahkan harus merelakan kendaraan kesayangan, Volkwagen Bus keluaran 1971 dijual.
Pengorbanan Woodman tak sia-sia. Pada tahun 2004, perusahannya berhasil menjual sistem kamera pertama, yaitu kamera versi 35 mm. Kamera besutannya pun berkembang menuju digital, mulai dari kamera dgital 3 MP sampai kamera berdefinisi tinggi atau Full HD 1080 pixel.
Popularitas meluas
Hari ini, produk kameranya sudah banyak diadopsi di mana-mana, dari pengunungan Vail sampai menyelam di kedalaman pantai
Hanauma Bay, Honohulu. Anda tidak sulit menemukan orang-orang yang menggunakan GoPro di bagian tubuhnya.
Bukan cuma kalangan dewasa, anak-anak pun saat ini mengabadikan petualangan mereka dengan GoPro. Cukup merogoh kocek US$200 sampai US$400, atau setara Rp1,9 juta sampai Rp3,8 juta, mereka bisa mendapatkan kamera unik tersebut. Bisa digunakan di helm, papan selancar, sampai stang sepeda.
Dialah Nick Woodman, miliuner yang baru berusia 37 tahun. Meski tingkah lakunya terkesan arogan, Woodman adalah salah satu miliarder termuda di Amerika Serikat.
Saat berumur belasan tahun, dia merintis jalan menjadi salah satu orang terkaya di negeri Paman Sam melalui bendera GoPro.
Jual harta
Satu dekade lalu, Woodman mendambakan sebuah kamera yang bisa diikat di pergelangan tangan. Bukan tanpa alasan, dia ingin aksi selancarnya dapat dilihat oleh teman-temannya. Sayang, ketika itu, tidak ada perangkat yang mampu memenuhi keinginannya tersebut.
Berawal dari keinginan itu, Woodman berjuang keras. Ia mengumpulkan uang untuk membuat perusahaan agar bisa menghasilkan kamera perekam aksi selancar. Woodman bahkan harus merelakan kendaraan kesayangan, Volkwagen Bus keluaran 1971 dijual.
Pengorbanan Woodman tak sia-sia. Pada tahun 2004, perusahannya berhasil menjual sistem kamera pertama, yaitu kamera versi 35 mm. Kamera besutannya pun berkembang menuju digital, mulai dari kamera dgital 3 MP sampai kamera berdefinisi tinggi atau Full HD 1080 pixel.
Popularitas meluas
Hari ini, produk kameranya sudah banyak diadopsi di mana-mana, dari pengunungan Vail sampai menyelam di kedalaman pantai
Hanauma Bay, Honohulu. Anda tidak sulit menemukan orang-orang yang menggunakan GoPro di bagian tubuhnya.
Bukan cuma kalangan dewasa, anak-anak pun saat ini mengabadikan petualangan mereka dengan GoPro. Cukup merogoh kocek US$200 sampai US$400, atau setara Rp1,9 juta sampai Rp3,8 juta, mereka bisa mendapatkan kamera unik tersebut. Bisa digunakan di helm, papan selancar, sampai stang sepeda.
Dengan kamera GoPro, tampilan yang dihaslkan sekelas bioskop, rekaman panaromic 'point of view' yang dihasilkan menyulap pandangan biasa menjadi sorotan gulungan manusia. Menakjubkan.
Kamera ini juga telah digunakan oleh skateboarder profesional Amerika serta peraih medali Olimpiade dua kali, Shaun White. White menggunakan GoPro dalam gelaran olahraga ekstrem populer, Winter X Game.
Para direktur film Hollywood, di antaranya Michael Bay juga memakai kamera ini. Bahkan, liga sepakbola profesional Amerika, atau National Football League, juga telah menguji coba alat ini untuk mengambil tayang ulang gol yang terjadi.
Kalangan lain, grup musik Rolling Stones juga tak melepaskan GoPro saat beraksi di panggung. Sementara polisi dan militer AS telah memasukkan kamera ini dalam aktivitas latihan mereka.
Bahkan, kamera ini pernah dipasang pada pesawat yang bertujuan ke Montana. Kru GoPro memasang kamera di setiap celah kabin pesawat, termasuk di kepala pilot, untuk mendokumentasikan perjalanan mereka.
Semua ini disebut Woodman sebagai sebuah "kamera kehidupan".
Tundukkan Sony
Sejak debutnya pada tahun 2004 lalu, penjualan GoPro meroket lebih dari dua kali lipat setiap tahun.
Woodman mengaku, sebagaimana dilansir Forbes, 6 Maret 2013, pada tahun 2012 saja, perusahaannya telah menjual 2,3 juta unit kamera, dan sukses meraup pendapatan US$521 juta, atau Rp4,9 triliun. Hebatnya lagi, melihat penjualan senilai US$100 juta pada bulan Januari tahun ini, angka penjualan tahunan dipastikan naik dua kali lipat di akhir tahun nanti.
Tak pelak, GoPro menyandang merek kamera digital terlaris dan tertinggi pada Desember tahun lalu di Best Buy. pencapaian tersebut mengalahkan produsen teknologi asal Jepang, Sony, untuk pertama kali dalam sejarah.
Hanya butuh waktu satu dekade bagi GoPro uantuk mendominasi pasar camcorder atau alat rekam video. Menurut data IDC, GoPro telah menguasai 21,5 persen pangsa pasar camcorder digital di Amerika Serikat selama enam bulan pertama tahun 2012. Pencapaian ini membuat pengapalan camcorder saku laku keras. Membengkak.
Nick Woodman
Pertumbuhan GoPro semakin tak terbendung setelah perusahaan manufaktur epeltronik asal China, Foxconn, menginvestasikan dana US$200 juta untuk GoPro pada Desember tahun lalu.
Penanaman saham tersebut menaikkan valuasi perusahaan yang berbasis di San Mateo, California, menjadi US$2,25 miliar dan menyisakan saham sang pendiri tinggal 45 persen.
Namun demikian, Woodman masih masuk dalam daftar orang terkaya di planet ini versi Forbes dengan harta kekayaan bersih US$1,3 miliar, atau setara Rp12,6 triliun. vivanews
Ditulis Oleh : Unknown ~ Blogger Kalianda
Sobat sedang membaca artikel tentang Triliuner Muda di Balik Sukses Kamera GoPro. Sobat diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini, dan jangan lupa untuk follow dan meninggalkan komentar sobat.
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungannya, jangan lupa tinggalkan komentar dan Follownya untuk perkembangan blog ini. No Approval No Captcha. Langsung Muncul. Happy Blogging ^_^